Sejarah Panjang Origami
Siapa tak kenal origami. Seni melipat kertas yang sangat populer di negri sakura ini, merujuk pada seni melipat kertas menjadi suatu bentuk atau gambaran tertentu. Bentuk yang dimaksud bisa berupa hewan, tumbuhan, ataupun benda tertentu. Origami bisa menggunakan berbagai jenis bentuk kertas. Bisa pula menggunakan kertas putih maupun berwarna, sebagian yang lain bahkan memberi warna saat bentuk akhir origami berhasil dibuat. Meski demikian, ada juga beberapa purist (sebutan untuk para pengamal origami) yang memberlakukan syarat ketat pada origami, diantaranya:
Hanya kertas berbentuk bujursangkar yang digunakan
Gunting, lem, dan alat tulis tidak digunakan sama sekali
Origami dipercaya telah ada sejak kertas pertama kali digunakan, yaitu pada abad pertama Cina. Tepatnya pada 105 M oleh Ts’ai Lun. Contoh-contoh awal origami yang berasal dari Cina antara lain tongkang Cina dan kotak. Pada abad ke enam, cara pembuatan kertas itu kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab dan ke Jepang (610 M) oleh seorang sami Buddha bernama Dokyo yang juga merupakan doktor peribadi Ratu Shotoku.
Siapa tak kenal origami. Seni melipat kertas yang sangat populer di negri sakura ini, merujuk pada seni melipat kertas menjadi suatu bentuk atau gambaran tertentu. Bentuk yang dimaksud bisa berupa hewan, tumbuhan, ataupun benda tertentu. Origami bisa menggunakan berbagai jenis bentuk kertas. Bisa pula menggunakan kertas putih maupun berwarna, sebagian yang lain bahkan memberi warna saat bentuk akhir origami berhasil dibuat. Meski demikian, ada juga beberapa purist (sebutan untuk para pengamal origami) yang memberlakukan syarat ketat pada origami, diantaranya:
Hanya kertas berbentuk bujursangkar yang digunakan
Gunting, lem, dan alat tulis tidak digunakan sama sekali
Origami dipercaya telah ada sejak kertas pertama kali digunakan, yaitu pada abad pertama Cina. Tepatnya pada 105 M oleh Ts’ai Lun. Contoh-contoh awal origami yang berasal dari Cina antara lain tongkang Cina dan kotak. Pada abad ke enam, cara pembuatan kertas itu kemudian dibawa ke Spanyol oleh orang-orang Arab dan ke Jepang (610 M) oleh seorang sami Buddha bernama Dokyo yang juga merupakan doktor peribadi Ratu Shotoku.
inilah hasil karya dari tangan2 kreatif...
keren -keren banget masbro
BalasHapus