Senin, 14 Februari 2011

Kali Cheonggyecheon (Seoul), Sungai Bersih Ini Dulunya Kumuh Dan Kotor

Sejak lima tahun terakhir, penduduk Kota Seoul punya tempat menarik untuk bersantai. Demi melepas lelah dari kepenatan, warga ibukota Korea Selatan itu tidak lagi cuma menyambangi pusat perbelanjaan atau kafe-kafe, namun cukup berkunjung ke suatu sungai bersih dan berjalan-jalan di sana tanpa dipungut biaya.

Nama sungai itu Cheonggyecheon. Terletak di jantung kota, sungai itu juga mampu menarik minat para turis lokal dan mancanegara. Cheonggyecheon benar-benar menawarkan daya tarik tersendiri.

Suasananya cukup tenang walau di atasnya berlalu-lalang beragam kendaraan bermotor. Sisi kiri dan kanan sungai itu disediakan jalur khusus untuk pejalan kaki, sehingga mereka bisa merasakan langsung kesejukan udara sekaligus mendengarkan aliran air yang menyegarkan.

Kendati tidak bisa diminum, namun air di sungai itu sangat jernih.

Kebetulan pada 5-14 November lalu berlangsung Festival Lentera di sungai Cheonggyecheon. Maka suasana di sungai itu sangat meriah pada malam hari. Banyak pengunjung menyaksikan keindahan nyala lampu lentera berwarna-warni di sepanjang sungai itu.

sungai sepanjang hampir 6 km itu dulunya sangat kumuh, bahkan menjadi jamban dan tempat buang sampah bagi banyak orang. Menurut laman pemerintah Seoul, setelah Perang Korea (1950-1953), Cheonggyecheon menjadi lokasi pemukiman kaum pendatang yang ingin mengadu nasib di ibukota.

Pada dekade 1970-an, Cheonggyecheon berubah fungsi menjadi salah satu simbol "modernisasi" Korsel. sungai itu dibangun banyak tiang pancang dan beton untuk pembangunan jalan layang.

Namun, pada 2003, walikota Seoul saat itu, Lee Myung-bak melakukan perubahan revolusioner. Lee, yang kini sukses menjadi presiden Korsel berkat visinya yang ramah lingkungan, ingin Cheonggyecheon kembali kepada statusnya semula sebagai anak sungai kecil yang mengalir di jantung ibukota.

alan-jalan layang di atas sungai itu disingkirkan, begitu pula dengan tiang pancang dan lapisan beton yang menutupnya. Maka, dua tahun kemudian, Cheonggyecheon "lahir kembali" sebagai sungai sungguhan dan kini menjadi salah satu kebanggaan Seoul sebagai ibukota moderen yang turut memperhatian kelestarian lingkungan hidup.

Menurut keterangan pemerintah Seoul, kelahiran kembali sungai itu bahkan turut menurunkan tingkat polusi udara dan kian menyejukkan udara di tengah kota.

Berikut Foto-foto sungai Masih Kumuh & kotor







Berikut Foto-foto sungai Setelah Dibersihkan






Berikut Foto-foto sungai saat malam hari








Sumber : disini

3 komentar:

  1. Jika sungai-sungai di Indonesia seperti itu,, betapa bangganya aku menjadi rakyat indonesia...

    Pemerintah tidak pernah memperdulikan lingkungan,, kerjaan mereka hanya mengambil uang rakyat...

    BalasHapus
  2. jangan cuma nyalahin pemerintah kalau lingkungan rusak, masyarakat juga berperan besar pada kerusakan lingkungan. yang banyak buang sampah ke sungai jg rakyat kan ? lebih baik setiap individu memperbaiki diri masing2, jangan cuma saling menyalahkan

    BalasHapus
  3. Betul bro...yg merusak lingkungan tu masyarakat terutama orang dewasa yg goblok2 akibatnya anak2 generasi selanjutnya juga ikut2n...beda banget kalo dulu sungai kita bersih.sekarang...busaet dah yg kecebur mungkin mandi 100x baru ilank baunya

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar anda.